Jepara, Jepara merupakan kota yang terkenal diberbagai kota karena mempunyai cirri khas atau mempunyai berbagai macam kerajinan tangannya, diantaranya yaitu kota jepara mendapat julukan sebagai kota “ukir” karena di jepara banyak ukiran sebagai hasil kerajinan tangan masyarakat jepara, sudah terkenal sampai mancanegara bahkan hindia. Sebagai kota ukir, jepara juga mempunyai kerajinan tangannya yaitu Kerajinan Monel di desa Margoyoso dan Kriyan, Tenun Ikat Sutra Troso di desa Troso. Dan masyarakat jepara sendiri berprofesi, ada yang Petani, Nelayan, Pedagang, dan ada yang PNS. Di jepara juga terdapat berbagai macam pariwisata yaitu pantai bandengan, pantai kartini, museum kartini, makam pahlawan, songgo langit, benteng portugis, dan yang terbaru yaitu tiara park. Wisata-wisata tersebut tidaka hanya dikunjungi oleh masyarakat jepara saja, dari berbagai daerah lain bahkan sampai mancanegara ataupun tourist-tourist, tourist tersebut biasanya menikmati keindahan pantai bandengan dan pantai kartini yang keindahannya tidak jauh dari pantai kute bali. Dan pada segi kesehatannya jepara terdapat rumah sakit besar diantaranya rumah sakit Kelet Jepara yang dikenal sebagai rumah sakit provinsi, RSUD jepara yang dikenal dengan rumah sakit Kartini dan terdapat puskesmas diberbagai kecamatan atau desa-desa, juga terdapat berbagai balai-balai kesehatan swasta dan rumah sakit bersalin. Kota jepara sangat luas oleh terdapat kecamatan diantara kecamatan tersebut terdapat kecamatan Kalinyamatan yaitu tempat tinggal saya di kecamatan kalinyamatan tersebut terdapat macam desa-desa. Kalinyamatan sangat luas terdiri dari 12 desa di desa tersebut banyak kekayaan alam diantara lain yaitu olahan dari “depo” barut, kerikil dan tanah atau pasir dan ada yang membuat batu bata, kendi, genteng dan perabotan rumah tangga lainnya yang berasal dari olahan tanah liat. Kalinyamatan itu sendiri asal mulanya berasal dari seorang “Ratu Kalinyamat” beliau sangat cantik dan diidam-idamkan oleh para pria, dan ia berjuang dalam mempertahankan desa kalinyamatan namun desa tersebut sekarang telah menjadi kecamatan kalinyamatan.walaupun beliau telah meninggal perjuangannya masih dihargai oleh warga kalinyamatan, dan setiap tanggal 15 Ruwah warga kota Jepara mengadakan tradisi Baratan arek-arek desa sambil membawa lampion(impes) dan mobil-mobilan yang tengahnya dikasih lilin, yang bertujuan untuk menerangi kota jepara agar aman dan tentram. Dan khususnya kecamatan kalinyamatan selain menyelenggarakan tradisi tersebut warga kalinyamatan juga mengadakan arak-arak ratu kalinyamat, seorang warga yang dipilih tetapi dalam pemilihannya tersebut melalui beberapa tahapan ada menggelar acara ritual-ritual, setelah selesai ritual kemudian wanita didandani cantik kemudian diarak dan dinaikkan kedalam kereta kuda sambil diiringi oleh dayang-dayang dan warga setempat pengarakan dilakukan pada kecamatan kalinyamatan sampai masjid agung purwogondo itulah critanya desa kalinyamatan, dan pada hari jumat kliwon makam ratu kalinyamat sangat ramai dikunjungi para peziarah oleh masyarakat setempat. Dan sampai saat ini Desa Kalinyamatan sudah terkenal dan mendapat julukan Ratu Kalinyamata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar